Penantian

Pernahkah kau lihat itu
Ya, yang menangis merintih menyebut namamu
Walau tergores hatinya
Dia tetap mencinta


Dia menanti
Menanti dengan penuh tanya di benaknya
Dia kadang memuji dirinya sendiri
Setia menanti tapi tak di cintai

Dia ingin selalu menulis
Tuangkan perasaannya kepada semua orang
Hingga tinta pun habis ia ingin tetap menulis
Karena perasaannya abadi

Tercoret di sana sini
Tanda cintanya bukan hanya cinta di hati
Tapi dalam perbuatan pun hadir
Alam pun jadi saksinya

Kini dia hanya menunggu
Waktu yang akan menjawab
Bahwa permaisurinya yang ia puja
Akan menyesal telah mencapakannya


Nuzul Asrul 9 Juni 2012

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penantian"

Posting Komentar